Kerentanan adalah keadaan atau kondisi yang dapat mengurangi kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri menghadapi bahaya atau ancaman bencana. Tujuan dari mengetahui kerentanan adalah untuk mengurangi kemungkinan dampak yang merugikan yang diakibatkan oleh bencana. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana membandingkan metode fuzzy mamdani dan fuzzy sugeno untuk mendeteksi daerah rentan banjir di Kecamatan Pringsewu. Dengan dibangunnya prototipe untuk menentukan daerah rentan banjir pada Kecamatan Pringsewu, ini dapat dijadikan upaya untuk mengurangi resiko banjir baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana. Penelitian ini menghasilkan simpulan yaitu aman, rentan dan banjir. Untuk perhitungan dimulai dengan menentukan himpunan fuzzy masing-masing variabel, pembentukan aturan fuzzy (implikasi), komposisi aturan menggunakan fungsi MAX, penegasan (defuzzifikasi). Sementara dalam prototipe dimulai menggunakan Graphic User Interface, kemudian dilakukan melengkapi kode pada sofware Matlab R2013a agar desain deteksi kerentanan dapat berfungsi. Setelah prototipe deteksi kerentanan banjir berhasil dibuat, data monografi Kecamatan Pringsewu dapat diinputkan kedalam prototipe. Selanjutnya akan diproses menggunakan metode Fuzzy Inference System yang telah dimasukan kedalam prototipe, kemudian hasil akan muncul dan hasil akhir metode Mamdani memiliki nilai akurasi 70% dan metode Sugeno memiliki nilai akurasi 48,33%. Sehingga dari hasil pengujian tersebut, menunjukan bahwa metode Mamdani lebih baik akurasinya dibandingkan dengan metode Sugeno.
Real Time Impact Factor:
Pending
Author Name: Agustinus Eko Setiawan
URL: View PDF
Keywords: Fuzzy Mamdani, Metode Sugeno
ISSN: 2686-0139
EISSN: 2685-9556
EOI/DOI:
Add Citation
Views: 1